bukamata.id – Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa potensi jangka panjang nyamuk Wolbachia dapat diabaikan.
Hal itu diungkapkannya pada saat Rapat Kerja Komisi IX terkait Wolbachia di Jakarta, Selasa (28/11/2023).
Dikatakan Budi penelitian potensi risiko jangka panjang nyamuk Wolbachia di Indonesia pada 2016 melibatkan 24 pakar independen dari berbagai bidang keilmuan dari sejumlah universitas terkemuka.
Peneliti yang dimaksud di antaranya Prof Ir Damayanti Buchori, MSc, PhD selaku Ketua tim inti dari Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof dr Hari Kusnanto Joseph, SU, DrPH dari Fakultas Kedokteran UGM.
Prof drh Upik Kesumawati Hadi, MS dari Fakultas Kedokteran Hewan IPB, Prof Dr dr Aryati, SpPK(K) dari Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga, Prof dr Irawan Yusuf, MSc, PhD, dari Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, dan Teguh Triono, PhD dari Lembaga Keanekaragaman Hayati (KEHATI).
Hasilnya, kata Budi, seluruh potensi risiko jangka panjang dari inovasi nyamuk ber-Wolbachia dapat diabaikan.
“Nama-nama peneliti ini kalau saya lihat di Twitter, Instagram, Facebook, orang-orang ini kan kredibilitasnya baik. Bukan orang sembarangan yang menguji,” kata Budi, dikutip dari Antara, Selasa (28/11/2023).
Selain itu, penelitian nyamuk Wolbachia telah masuk dalam salah satu jurnal kesehatan top dunia, New England Journal of Medicine, oleh Prof dr Adi Utarini, MSc, MPH, PhD, selaku peneliti sekaligus Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini