bukamata.id – Buntut dari kasus pengeroyokan brutal terhadap seorang juru parkir minimarket di Cimaung, Kabupaten Bandung, Dewan Pimpinan Pusat Ormas Brigez Indonesia mengeluarkan pernyataan resmi.
Pernyataan tersebut diunggah melalui akun Instagram @humas_dpp_brigezindonesia pada Selasa (18/3/2025), yang berisi:
Menyikapi kejadian di Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, kami Dewan Pimpinan Pusat Ormas BRIGEZ Indonesia sangat menyayangkan insiden tersebut. Berikut sikap resmi kami:
- Mengutuk keras atas kejadian yang terjadi di Cimaung
- Dimohon pelaku koperatif menyerahkan diri kepada pihak kepolisian
- Kami atas nama Ormas Brigez Indonesia, sangat menyesali kejadian ini dan menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga korban
- Untuk tidak melakukan kegiatan selama waktu yang tidak ditentukan, untuk wilayah Bandung dan sekitarnya
- Menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Polresta Bandung Terus Usut Kasus Pengeroyokan
Polresta Bandung terus mengusut kasus pengeroyokan yang mengakibatkan tewasnya seorang juru parkir di salah satu minimarket di Kecamatan Cimaung. Setelah melakukan penyelidikan, sejumlah terduga pelaku berhasil ditangkap.
Kapolresta Bandung, Kombes Pol Aldi Subartono, langsung memimpin penggeledahan di sebuah sekretariat yang diduga digunakan oleh para pelaku. Dalam operasi tersebut, polisi menemukan barang bukti berupa celurit serta pelat nomor kendaraan.
Sejauh ini, polisi telah mengamankan tujuh orang yang diduga terlibat dalam insiden tersebut. Dari tujuh orang tersebut, satu telah ditetapkan sebagai tersangka dengan inisial DK, sementara enam lainnya masih berstatus saksi.
“Hari ini saya memimpin langsung pengejaran para pelaku kekerasan di tempat umum di TKP Cimaung. Kami menggeledah beberapa sekretariat kelompok Brigez. Sampai saat ini, Polresta Bandung telah mengamankan tujuh orang, dengan satu tersangka berinisial DK, sementara enam lainnya masih dalam pendalaman,” ujarnya melalui akun Instagram @aldi2003ts, Senin (17/3/2025).
Dugaan Keterlibatan Narkoba
Dalam pemeriksaan lebih lanjut, polisi menemukan fakta bahwa dua dari enam saksi yang diamankan terindikasi positif menggunakan narkoba.
Selain itu, keterkaitan celurit dan pelat nomor yang ditemukan di lokasi penggeledahan masih dalam penyelidikan lebih lanjut.
“Kami masih mendalami apakah barang bukti yang ditemukan memiliki keterkaitan langsung dengan kejadian atau tidak,” kata Aldi.
Ia juga memberikan ultimatum kepada para pelaku yang masih buron.
“Dua kata untuk mereka: menyerahkan diri baik-baik atau tindakan tegas terukur,” tegasnya.
Hingga kini, kepolisian terus melakukan pengembangan kasus guna mengungkap semua pihak yang terlibat dalam aksi penganiayaan tersebut.