Saat ini, Gus Yahya sendiri telah mempelajari beberapa daerah yang merupakan daerah kerja yang produktif dari LAZISNU untuk memberi tambahan asupan gizi seperti susu, telur, dan kacang hijau.
“Tambahan gizi seperti itu bisa sangat memungkinkan,” ujarnya.
Hingga saat ini, Gus Yahya mengaku masih berkomunikasi secara intens dengan pihak penyedia MBG, seperti dari Badan Gizi Nasional dan pihak pemerintah lainnya. Terlebih lagi, beberapa pesantren, kata Gus Yahya sudah dijadikan percontohan untuk pesantren-pesantren lainnya.
“Nanti ada dua area kerja yang bisa kita tangani, tentu pengadaan makan gratis itu sendiri, artinya masaknya (dan) membaginya kepada siswa dan santri. Dan juga (Penyediaan) mulai dari bahan-bahannya yang melibatkan UKM di lingkungan NU,” tandasnya.
Untuk diketahui, wacana itu datang dari Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Sultan Najamuddin yang menilai dana pemerintah belum mencukupi untuk menjalankan program unggulan pemerintahan Prabowo.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini