bukamata.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi sudah menyiapkan strategi untuk mengantisipasi penumpukan sampah akibat adannya pembatasan di TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi, Chanifah Listyarini mengatakan, pihaknya mendahulukan pengangkutan sampah di wilayah yang sudah mengimplementasikan pemilahan dan penumpukannya sudah berlangsung lama.
Menurutnya, hal itu dilakukan untuk mengedukasi masyarakat agar melakukan pemilahan sampah sejak dari hulu.
“Kalau untuk kita memang ada penumpukan, Tapi masih agak terkendali. Kita melakukan penjadwalan, jadi mana yang sudah lama numpuk kita angkut dan tentunya kita utamakan sampah yang sudah dilakukan pemilahan,” ucap Rini, sapaan akrabnya, Selasa (14/1/2025).
Rini mengatakan, produksi sampah yang dihasilkan masyarakat mencapai 230 ton per hari. Namun, yang dibuang ke TPA Sarimukti dibatasi maksimal 17 ritase atau 90-100 ton setiap harinya.
“Kalau timbulan sampah sekarang itu 230 ton setiap harinya, tapi yang kita kirim itu maksimal 100 ton karena kan di TPA Sarimukti dibatasi. Sisanya kita olah di kewilayahan,” ungkapnya.
Pihaknya kini tidak mengakomodir sampah yang dihasilkan dari kawasan berpengelola seperti perusahaan. Kawasan tersebut diimbau untuk melakukan pengelolaan secara mandiri.
“Perusahaan dan kawasan berpengelola sudah enggak kita layani. Jadi murni hanya melayani masyarakat,” ujarnya.
Rini mengatakan, untuk pengelolaan sampah ke depannya, pihaknya mendorong pembentukan Bank Sampah Unit (BSU) di tingkat Rukun Warga (RW) se-Kota Cimahi. Keberadaan BSU itu dinilai efektif untuk mengurangi penumpukan sampah.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini