“Jadi kalau ada yang mengkritik kalau kita misalnya membatasi import, kita akan melanggar WTO itu tidak benar. Ada klausul di WTO yang menyebutkan bahwa negara yang bersangkutan bisa melindungi industrinya selagi industrinya itu memang berhubungan dengan aspek strategis,” sambungnya.
Oleh karena itu, tidak ada lagi alasan bagi pemerintahan Prabowo-Gibran nanti untuk membuka keran import dengan dalih untuk memenuhi daya beli negara.
“Jadi kedepan kebijakan ini meski tidak gampang membuka keran import bahwa kemudian dengan alasan untuk memenuhi daya beli kita, alasan untuk memenuhi kebutuhan, saya kira itu tidak lagi relevan,” tandasnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini
1 2