“Mari bermaaf-maafan satu sama lain dan kalau kita bisa kembali mempererat kesatuan di antara kita semua insyallah siapapun yang akan memegang amanat insyaallah akan bisa menjalankannya dengan lebih baik,” tuturnya.
Dalam pertemuan itu, Gus Yahya juga mengucapkan selamat kepada pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka atas kemenangan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
“PBNU mengucapkan selamat kepada Pak Prabowo Subianto dan Gibran atas ditetapkannya sebagai pemenang pilpres,” imbuhnya.
Lebih lanjut, ia juga menyatakan bahwa dalam konteks potensi sengketa pasca pemilu, Gus Yahya menyerukan perdamaian dan penyelesaian masalah dengan bijaksana.
“Hal-hal yang menyangkut sengketa, marilah kita pecahkan dan cari jalan keluarnya. Supaya kita bisa menyelesaikannya sekaligus,” ujar Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh, Rembang, Jawa tengah itu.
Gus Yahya mewanti-wanti agar tidak ada pihak yang melakukan manuver sehingga berpotensi mengganggu proses politik.
“Mari selesaikan alur proses politik ini dengan tenang, baik, dan agenda-agenda, tugas, maupun pekerjaan yang menanti, mari segera kita laksanakan dengan sebaik-baiknya,” ujar kiai kelahiran Februari 1966 itu.
PBNU juga mengingatkan, agar penyelesaian segala masalah dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
“Kami minta sungguh-sungguh supaya masalah apa pun diselesaikan dengan jalur semestinya. masalah-masalah politik bisa diselesaikan melalui prosedur lembaga politik di lembaga,” tandasnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini