bukamata.id– Pemerintah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, menetapkan kondisi tanggap darurat bencana di wilayahnya, pada Senin (1/1) pasca gempa dengan magnitudo 4,8 pada Minggu, 31 Desember 2023.
“Kita lakukan penanganan dan dukungan anggaran untuk membantu warga yang terimbas bencana. Saat ini, kami menerjunkan tim teknis ke tiga kecamatan, yakni Cimalaka, Sumedang Utara dan Sumedang Selatan, guna memutuskan rumah warga yang bisa ditempati kembali,” ujar Penjabat Bupati Sumedang Herman Suryatman dikutip dari metrotvnews.
Herman juga melanjutkan, Pemkab Sumedang, sudah mendirikan tenda darurat dan dapur umum di beberapa lokasi. Penanganan dampak gempa akan ditangani secara maksimal dengan prioritas utama adalah keselamatan warga.
Beberapa tempat terdampak juga telah dikunjungi oleh Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, seperti RSUD Sumedang dan Perumahan Babakan Hurip di Kelurahan Kotakaler, Kecamatan Sumedang Utara.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 108 pasien RSUD Sumedang telah dievakuasi dan dirawat di halaman depan dan 45 pasien di halaman belakang. Mereka tetap ditangani secara intensif.
Kerusakan akibat gempa dilaporkan sebanyak 138 rumah rusak ringan, 110 rusak berat, dan 456 warga mengungsi. Tidak ada korban jiwa, tapi 11 orang mengalami luka ringan, 2 orang di antaranya dirawat di RSUD Sumedang dan RS Santosa Bandung.
Bey juga mengomentari terkait terowongan kembar tol Cisumdawu yang dilaporkan mengalami keretakan, Bey mengatakan sudah melaporkannya ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Kementerian PU-Pera sudah menurunkan tim untuk memeriksa kondisi terowongan.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini