bukamata.id– Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung Jawa Barat (Jabar), meminta pengusaha kafe dan resto mengolah sampah secara mandiri. Hal itu sebagai upaya mengurangi timbulan sampah di Kota Bandung, yang saat ini masih membatasi pembuangan sampah ke TPA Sarimukti.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Dudy Prayudi, mengatakan, komposisi sampah di kafe dan resto 50-60% merupakan sampah organik dan sisanya masih memiliki nilai jual untuk diolah, misalnya botol minum kemasan.
“Sampah residu yang dihasilkan oleh tempat kuliner itu sangat minim, perkiraannya jika dikirim ke TPS hanya sekitar 10 persen,” ujar Dudy pada kegiatan Sosialisasi Pengelolaan Sampah bagi Pengurus Kafe dan Resto di Bandung, Selasa, (23/1) dikutip dari Metro Tv News.
Dudy pun mengajak para pengusaha mampu mengolah sampah mulai dari sumbernya. Bahkan kafe dan resto diupayakan untuk zero waste.
“Saya berharap para pengusaha di Kota Bandung mampu mereplikasi berbagai success story pengusaha lainnya. Sehingga mampu menerapkan dengan maksimal sebagai upaya pengurangan sampah. Meskipun di lapangan masih ditemukan sampah yang bercampur, pengusaha kafe dan resto bersama-sama harus mengelola sampah dari sumbernya,” tambahnya.
Di sisi lain,Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan dan Limbah B3 DLH Kota Bandung, Salman Faruq, mengungkapkan, kesadaran warga Kota Bandung pengelolaan sampah mulai meningkat signifikan. Saat ini terjadi penurunan produksi sampah baik dari pemukiman maupun non pemukiman yang awalnya 0,63 kg per orang dan per hari, sekarang hanya 0,54 kg per orang dan per hari.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini