“Ini mengindikasikan bahwa tumbuh kesadaran tiap orang untuk bijak dalam mengelola sampah. Perlunya sosialisasi dan gerak nyata dalam mengelola sampah ketika saat ini terjadi pembatasan mengirimkan sampah ke TPA Sarimukti,” jelasnya.
Di Kota Bandung lanjut Salman, produksi sampah yang dihasilkan sekitar 1.300 ton per hari, 60 persennya sampah rumah tangga dan 40 persen non rumah tangga. Pada Januari 2024, ada pembatasan ke TPA Sarimukti yaitu 50 persen pengiriman sampah atau 628 ton per hari, hanya boleh sampah residu.
“Saat ini ada 58 hotel dan 3 restoran yang sudah mengolah sampah secara mandiri. Kita harap para pengusaha lainnya mampu menduplikasikan gerakan ini,” ucapnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini