bukamata.id -Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus tancap gas dalam upaya menurunkan angka stunting. Pasalnya, pada tahun 2023, Pemkot Bandung mengejar target prevalensi stunting sebesar 17 persen.
Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono mengungkapkan, salah satu upaya Pemkot Bandung dalam menurunkan angka stunting yakni dengan rutin penimbangan hingga pengukuran balita.
Ibu hamil atau orang tua bisa melihat perkembangan balita, menurutnya ini menjadi sebuah keunggulan, tentunya motivasi pemerintah untuk menurunkan angka stunting.
Bambang mengungkapkan, kegiatan rutin di posyandu wajib untuk mengukur perkembangan anak. Sehingga bisa di monitor untuk ke depannya lebih baik.
“Ini lakukan monitoring di level posyandu. Melakukan kegiatan rutin, penimbangan dan sebagainya,” ungkap Bambang.
Sejumlah program yang telah digulirkan Pemkot Bandung untuk menekan angka stunting di antaranyaTanginas (Bandung Tanggap Stunting dengan Pangan Aman dan Sehat) dan Pangersa (Program Pangan untuk Daerah Rentan Rawan Stunting).
Di tempat yang sama, Nutrisionis UPTD Puskesmas Sukasari, Arriska Amalia mengatakan, salah satu posyandu yang rutin berkegiatan yaitu Posyandu Sakura 01 Kelurahan Sukarasa.
“Hari ini ada sasaran balitanya 99 balita. Kegiatan ini Alhamdulillah partisipasi masyarakatnya bagus,” tuturnya.
Ia mengatakan, di wilayah kelurahan Sukarasa tercatat sekitar 6 persen yang beresiko stunting.
“Di kelurahan ini, data bulan Agustus 2023, ada sekitar 6 persen dari posyandu disini,” ungkapnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini