Untuk mencapai target tersebut Pemkot telah menelurkan 88 inovasi yang tersebar di 29 perangkat daerah, 30 kecamatan dan 29 kewilayahan. Selain itu, Pemkot Bandung juga telah memakai sistem informasi stunting dengan aplikasi e-Penting.
“Kita juga melakukan pencegahan stunting baru dengan berbagai program,” katanya.
Sedangkan untuk penanganan pengangguran, Pemkot juga telah melakukan berbagai strategi diantaranya dengan melakukan pelatihan kewirausahaan kepada 9.060 orang, melaksanakan padat karya untuk 4.300 orang, pemagangan dalam negeri, pelatihan kompetensi dan menggelar job fair.
Untuk pengolahan sampah, Pemkot juga telah melakukan edukasi pengolahan sampah mandiri kepada masyarakat mulai dari hulu hingga ke hilir serta melakukan pemberdayaan rumah magot di 30 kecamatan dan 151 Kelurahan.
“Jadi tentunya pemerintah kota Bandung tidak akan pernah bisa bekerja sendiri. Tentunya harus mendapatkl support dari semua jajaran di Kota Bandung dan juga dapat dukungan dari pemerintah yang ada di atasnya,” ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman mengatakan, untuk menyelesaikan berbagai persoalan kota, perlu adanya lompatan kinerja pembangunan yang signifikan.
“Mulailah dengan target yang progresif. Indikator makro Kota Bandung harus ditingkatkan kualitasnya dan itu harus dilompatkan. Bagaimana harus melompatkan kinerja,” katanya.
“Implementasi konkretnya, contoh dari stunting. Kota Bandung sekarang prevalansi sekitar 16 persen. Untuk tahun ini berani gak Kota Bandung jadi terbaik di Jabar? Harus siap,” imbuhnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini