Bey berpandangan kolaborasi semua stakeholders dalam mengawasi penyiaran sangat penting untuk memastikan bahwa informasi yang diterima oleh masyarakat adalah informasi yang benar, netral dan mendidik.
Kolaborasi Pemdaprov dengan lembaga penyiaran juga mencakup pengawasan konten publikasi di kanal publikasi Pemdaprov, serta pengawasan konten media digital yang bekerja sama dengan media di Jabar.
Tujuannya untuk meningkatkan partisipasi pemilih pemula. Dari profil Daftar Pemilih Tetap (DPT) Jabar, Genzi dengan rentang usia 17 – 24 tahun berjumlah sekitar 7,4 juta orang, dan milenial (25-39 tahun) sekitar 11,6 juta orang.
Kelompok pemilih pemula terutama, perlu diberikan kesadaran tentang pemilu melalui informasi yang sehat, salah satunya melalui lembaga penyiaran.
Dari kolaborasi ini akan ada banyak kegiatan bersama, di antaranya kelas literasi digital, diskusi netralitas ASN melalui IKP Talks, pembuatan sistem pengawasan isi siaran (Pasagi) melalui peraturan gubernur, serta integrasi sistem pengaduan melalui aplikasi Sapawarga.
Kolaborasi Pemdaprov dengan lembaga penyiaran dengan semangat Jabar Anteng mendapat apresiasi dari DPR yang khusus menyambangi Jabar.
Anggota Komisi I DPR RI Junico Siahaan menilai Jabar telah membuktikan menjadi provinsi dengan tingkat kondusifitas tinggi saat Pilpres. Nico yakin kesuksesan yang sama bisa dicapai saat Pilkada Serentak.
“Jabar betul – betul anteng, netral, dan kita berharap kondisi yang sama juga terjadi di Pilkada yang akan kita jalankan sekitar tiga bulan dari sekarang,” kata Nico.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini