“Masalah pangan itu tidak hanya soal pupuk dan irigasi, tetapi juga bagaimana pengelolaan sumber daya alam secara optimal,” tuturnya.
Hingga saat ini, skor Pola Pangan Harapan (PPH) Jabar mencapai 93,8 poin, mendekati capaian nasional, meskipun masih perlu peningkatan terutama dalam konsumsi sayur dan buah-buahan.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menyatakan bahwa pemerintah pusat menargetkan swasembada pangan pada 2028.
Untuk mewujudkan target tersebut, kerja sama kolektif dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga sektor swasta, menjadi hal yang sangat penting.
“Swasembada pangan 2028 adalah target bersama. Kunci utama adalah kerja sama yang solid antara bupati, gubernur, kementerian terkait, dan seluruh pemangku kepentingan,” ungkap Zulkifli.
Zulkifli juga menyoroti pentingnya penurunan angka kelaparan, khususnya di kalangan anak-anak Indonesia.
“Meskipun upaya dunia untuk mengurangi kelaparan terus dilakukan, kenyataannya angka kelaparan meningkat dari 7,9 persen pada 2019 menjadi 9 persen pada 2023,” tambahnya.
Dengan adanya Kementerian Koordinator Bidang Pangan yang dipimpin oleh Prabowo Subianto, Zulkifli yakin bahwa Indonesia dapat mencapai swasembada pangan pada 2028, asalkan semua pihak bekerja sama dengan sungguh-sungguh.
Peringatan Hari Pangan Sedunia 2024 ini diharapkan menjadi langkah awal untuk mendorong kesadaran masyarakat dalam mendukung konsumsi pangan lokal yang bergizi seimbang.
Jika berhasil, upaya ini tidak hanya akan memperkuat ketahanan pangan di Jawa Barat, tetapi juga berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan pangan secara nasional, serta membantu Indonesia mencapai swasembada pangan pada 2028.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini