“Doa lintas agama yang kita panjatkan hari ini adalah simbol bahwa perbedaan agama, keyakinan, dan budaya tidak akan menjadi penghalang bagi kita untuk bersatu. Justru keberagaman inilah yang menandakan kita adalah satu bangsa, satu Indonesia,” kata Bey.
Menurut Bey, Jabar sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia (sekitar 49 juta jiwa) dan jumlah pemilih terbesar (sekitar 35,9 juta orang) menjadi barometer kesuksesan Pilkada Serentak di Indonesia.
Karena itu, dengan keberagaman budaya dan agama, Jabar harus menjadi teladan dalam mengajarkan toleransi, saling menghormati, dan menjaga keutuhan bangsa.
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jabar bertindak sebagai leading sector dalam doa bersama ini.
Kepala Kesbangpol Jabar, Iip Hidajat, menyatakan bahwa doa bersama ini diikuti oleh jajaran Forkopimda Provinsi Jabar, pemda kabupaten/kota, KPU, Bawaslu, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), serta berbagai stakeholders terkait melalui video conference.
Semua pemuka agama hadir, mewakili agama Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Buddha, dan Kong Hu Cu.
“Upaya normatif sesuai tahapan sudah dilaksanakan dengan maksimal, dan sekarang kita memohon kelancaran kepada Tuhan YME dalam pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 di Jawa Barat,” ujar Iip Hidajat.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini