bukamata.id– Pemprov Jabar menyiapkan anggaran Biaya Tak Terduga (BTT) senilai Rp 400 miliar dalam menghadapi potensi bencana yang terjadi di musim penghujan.
“Sekitar Rp 400 miliar tapi tidak melulu untuk ini (bencana) itu provinsi tapi pemerintah kabupaten dan kota juga punya. Untuk tahun ini 2023,” ujarnya Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin pada Jumat (8/12).
Bey menyebut, mitigasi bencana perlu melibatkan instansi terkait seperti jajaran kepolisian dan TNI, karen Jabar merupakan wilayah di Indonesia yang rawan terjadi bencana.
“Jabar itu termasuk provinsi yang rawan bencana tentunya kita harus hati-hati. Tapi kita jangan panik walaupun harus tetap waspada,” ucap dia.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Jabar, Dani Ramdan, mencatat sudah ada sekitar 140 bencana yang terjadi di Jabar selama bulan November. Bencana itu didominasi oleh angin puting beliung hingga longsor.
“Sepanjang tahun sudah 1.700 kejadian bencana dan untuk November kemarin itu ada 140-an,” kata dia.
Dani juga menyebut wilayah Kabupaten Bogor menjadi wilayah dengan intensitas bencana yang cukup sering sebab hujan nyaris turun sepanjang tahun. Kemudian, wilayah lainnya yang cukup sering terjadi bencana adalah Kabupaten Cianjur dan Garut bagian Selatan.
“Intensitas kejadian bencana itu di Kabupaten Bogor paling banyak. Selain daerahnya luas penduduknya juga padat, ditambah musim hujannya hampir sepanjang tahun,” kata dia.
Sebelumnya, Bey menetapkan status siaga darurat bencana di 27 kabupaten dan kota di Jabar hingga tanggal 31 Mei 2024 mendatang. Status siaga darurat bencana ditetapkan untuk mengantisipasi bencana alam yang kemungkinan akan terjadi di musim penghujan.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini