“Satu per satu kita fasilitasi untuk mediasi dengan kelompok nelayan. Sebelumnya 18 kelompok nelayan perahu dan koperasi sudah terselesaikan dan saat ini tercatat sekitar 45 kelompok dengan jumlah 114 nelayan,” katanya.
Ahman menegaskan, dari awal rencana penataan ini dilakukan, nelayan adalah yang paling diperhatikan pemerintah, baik secara umum maupun parsial per kelompok. Hasilnya, mereka terakomodasi dengan baik.
“Jadi tidak benar kalau pemerintah dalam hal ini tidak memperhatikan kepentingan nelayan, justru kami menata dan mengembangkan kawasan pelabuhan perikanan ini kan dalam rangka membantu nelayan secara umum,” ungkapnya.
Menurutnya, bila kawasan pelabuhan perikanan sudah berkembang, secara otomatis kegiatan ekonomi ikut bangkit dan kenaikan pendapatan nelayan terjadi. Ini juga dinilai akan meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir di masa depan.
Sementara itu, Owner TRPN, David menyambut baik fasilitasi yang diberikan Kepala UPTD PPMC, Ahman Kurniawan mewakili Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jabar dalam pertemuan dengan nelayan itu.
Kepada kelompok nelayan yang hadir, David berharap ada penyelesaian secara musyawarah, bahwa setiap persoalan dapat diselesaikan dengan jalan diskusi.
“Saya hadir, tentunya siap mengakomodir apa yang menjadi keinginan nelayan secara langsung dengan bertatap muka, terkait kompensasi yang diusulkan nelayan, tetap kita perhatikan,” ujar David.
“Karena ini menyangkut kegiatan di masa depan, kita akan komunikasikan lagi dalam waktu dekat ini, pastinya kami tidak akan meninggalkan nelayan,” sambungnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini