bukamata.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumedang terus melakukan pendataan dampak yang didapatkan usai bencana puting beliung di dua Kecamatan.
Kepala Pelaksana BPBD Sumedang Atang Sutarno mengatakan, saat ini pihaknya belum bisa menyimpulkan dampak secara keseluruhan yang ditimbulkan akibat puting beliung yang setiap harinya terus bertambah.
“Sejak hari pertama kami sudah melakukan pendataan, tapi sampai saat ini belum bisa menyimpulkan berapa jumlahnya. Hanya saja kalau dilihat dari jumlah ini terus bertambah di kisaran 300,” ujar Atang, Kamis (22/2/2024).
Sementara korban luka, tercatat ada delapan orang. Mereka mengalami luka-luka ringan. Semua korban tersebut sudah dievakuasi dan mendapat perawatan medis, dan sudah diperbolehkan pulang.
“Lukanya ada yang karena benturan, ada juga yang dijahit sampai 5 jahitan, itu karena memang benturan dari benda-benda yang jatuh,” ujarnya.
Meski begitu, pihaknya dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang telah menyediakan fasilitas seperti tenda darurat dan dapur umum di kawasan industri Dwipapuri, Situ buntu, Desa Mangunharjo, Kecamatan Cimanggung untuk warga terdampak angin puting beliung.
“Saat ini kami sudah dirikan tenda dan juga dapur umum di Posko Dwipapuri ini. Saat ini ada 15 dan 49 warga terdampak yang tinggal sementara di tenda darurat, karena rumah-rumah mereka memang rusak,” ucapnya.
Atang menyebut, selain tenda, berbagai bantuan pun sudah tersalurkan seperti alas tidur, selimut, dan makanan.
“Untuk penganan hari ini kami berdasarkan hasil rapat, diberlakukan Tanggap Darurat selama 7 hari kedepan,” ujarnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini