bukamata.id – Masyarakat diminta tidak kaget apabila Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) diluar apa yang diputuskan DPRD. Sebab seringkali keputusan Jokowi diluar prediksi.
Begitu dikatakan pengamat politik dari Unpad, Firman Manan menanggapi 3 calon Pj Gubernur Jabar yang akan diserahkan pada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
“Presiden itu seringkali keputusannya sulit ditebak. Jangan kaget kalau nanti muncul nama lain,” pesan Firman saat dihubungi, Kamis (3/8/2023).
Firman berkaca dari Pilkada yang digelar di Jabar pada 2018 lalu. Ketika itu, sosok Pj Gubernur yang ditunjuk adalah Mochamad Iriawan alias Iwan Bule yang berlatar aparat kepolisian.
“Kalau saya masih melihat terbuka muncul nama lain sebetulnya diluar tiga nama itu,” ujar Firman.
Dikatakan Firman, semua nama yang disodorkan DPRD Jabar tetap memiliki peluang jadi Pj Gubernur. Meski begitu, Firman mengingatkan, Jokowi tidak harus memilih dari yang direkomendasikan DPRD.
“Presiden bisa saja sudah punya nama lain bahkan,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Pj Gubernur Jabar yang nanti akan diputuskan Jokowi harus memenuhi sejumlah aspek. Sebab Jabar dan seluruh daerah di Indonesia sudah memasuki tahun politik yaitu pemilu dan menjelang pilkada.
Firman Manan mengatakan, Jabar merupakan provinsi strategis. Dalam konteks pemilu, jumlah pemilih Jabar terbesar di Indonesia.
“Indeks kerawanan pemilu yang dikeluarkan Bawaslu kemarin itu aja, Jawa Barat itu indeks kerawanannya tinggi, nomor 4 dari seluruh provinsi. Jadi hal-hal itu paling tidak perlu diperhatikan sebetulnya dalam konteks pj,” kata Firman.
Sebagaimana diketahui, ketiga nama yang diajukan DPRD Jabar ke Kemendagri di antaranya Asep N Mulyana yang merupakan Direktur Jenderal Peraturan Perundang-undangan (Dirjen PP) di Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). Sebelumnya, dia adalah mantan Kajati Jabar.
Lalu, Prof Keri Lestari adalah Guru Besar Bidang Farmakologi dan Farmasi Klinik Unpad. Kemudian, Bey Triadi Machmudin merupakan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media, Sekretariat Presiden.