“Timun sebagai komponen utama program, mengandung kalium yang membantu mengendalikan tekanan darah dengan mengurangi efek sodium dalam tubuh, sehingga konsumsi timun secara rutin dapat menurunkan tekanan darah,” tambahnya.
Alma menyebut, penanaman timun dilakukan di RW 3 Kelurahan Ciakar oleh KWT Melati, dan proses distribusi dikelola kader Posbindu tiap RW.
“Distribusi dilakukan setiap bulan kepada warga yang rutin cek darah di Posbindu dan memiliki risiko hipertensi, terutama lansia,” sebutnya.
Lurah Kelurahan Ciakar, Agus Herdiana memberikan apresiasi kepada mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Siliwangi atas inisiasi program ini. Program Rakit Sesi menjadi inspirasi baru bagi Kelurahan Ciakar, sehingga diharapkan dapat terus berlanjut.
“Dengan adanya program ini, diharapkan pola makan masyarakat Kelurahan Ciakar menjadi lebih sehat dan riwayat hipertensi dapat terkontrol dengan baik,” ujar Agus.
Ditempat yang sama, Sekretaris Kecamatan Cibeuruem berharap program ini bisa diperluas, tidak hanya di lahan misalnya dengan melakukan penanaman di pekarangan rumah masing-masing warga Kelurahan Ciakar.
Titin Hajari selaku Kepala Puskesmas Cibeureum mengatakan, latar belakang dibuatnya program ini berdasarkan data yang ada di Puskesmas Cibeureum, banyak masyarakat pra-usia dan lanjut usia yang menderita hipertensi.
Dengan adanya program ini, ia percaya dan mendukung penuh mahasiswa Kesmas Unsil sebagai penggagas program dan para kader Posbindu serta kelompok desa sebagai pihak yang dipercaya untuk melanjutkan pelaksanaan program sehingga tujuan pembuatan program tersebut terwujud di Kelurahan Ciakar.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini