Askara Nusantara Program Lead, Muhammad Nur Afif mengatakan, lewat acara ini pihaknya mengajak untuk merefleksikan peristiwa ledakan dan longsornya TPA Leuwigajah yang terjadi pada 21 Februari 2005 dengan memakan korban lebih dari 150 jiwa penduduk.
“Peristiwa itu menjadi pil pahit yang harus ditelan negeri ini akibat minimnya pengolahan dan intervensi terhadap sampah,” ucap Afif dalam keterangannya.
Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, timbulan sampah di Indonesia pada tahun 2023 mencapai lebih dari 17 juta ton yang dihasilkan dari 126 kota/kabupaten di Indonesia.
“Tentu angka ini bukanlah angka yang kecil,” ujarnya.
Afif mengaku bersyukur dan bahagia, acara ini mendapat antusias yang begitu tinggi dari para pegiat lingkungan hidup.
“Kami meyakini masalah ini akan tuntas dengan semangat kolektivisme dan kolaborasi, sehingga bukan jadi kewajiban satu dua pihak saja. Tapi kita semua wajib ambil peran. Sesuai bidang dan kanal masing-masing,” tandasnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini