Close Menu
Bukamata.idBukamata.id
  • Beranda
  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Olahraga
  • Persib
  • Index
Terbaru

Jadwal SIM Keliling Kota Bandung 21 Mei 2025, Cek Lokasinya

Rabu, 21 Mei 2025 03:00 WIB

Daftar Nominasi Penghargaan Liga 1 2024/2025 Diumumkan: Persib Mendominasi!

Rabu, 21 Mei 2025 01:00 WIB

Dedi Mulyadi Akan Kembangkan Sekolah Kebangsaan di Jabar

Selasa, 20 Mei 2025 22:29 WIB
Facebook X (Twitter) Instagram
Terbaru
  • Jadwal SIM Keliling Kota Bandung 21 Mei 2025, Cek Lokasinya
  • Daftar Nominasi Penghargaan Liga 1 2024/2025 Diumumkan: Persib Mendominasi!
  • Dedi Mulyadi Akan Kembangkan Sekolah Kebangsaan di Jabar
  • Lemhannas Kritik Kebijakan Dedi Mulyadi: Barak Militer Bukan Tempat Rehabilitasi
  • Ancaman Monopoli Transportasi! Organda Jabar Desak Pemerintah Tinjau Ulang Izin Operator Asing
  • Peringati Hari Bumi di Megamendung: Kolaborasi Lintas Sektor Gaungkan ‘Voices for the Planet’
  • SPMB 2025 di Bandung Barat Digelar Dua Tahap, Disdik Siapkan Kuota 17.070 Siswa
  • Ribuan Pensiunan dan Karyawan PT Pos Demo di Bandung, Tuntut THR Tak Dibayar 5 Tahun
Facebook Instagram YouTube X (Twitter)
Bukamata.idBukamata.id
Rabu, 21 Mei 2025
  • Beranda
  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Olahraga
  • Persib
  • Index
Bukamata.idBukamata.id
Home»Berita

Perlu Dipelihara, KDM: Pengobatan Tradisional Tionghoa Bisa Dipadukan dengan Metode Modern

Aga GustianaSabtu, 28 September 2024 19:37 WIB
Dedi Mulyadi. (Foto: Ist)

bukamata.id – Kecanggihan teknologi saat ini nampaknya berimbas pada cara-cara tradisional yang sering digunakan masyarakat, seperti pengobatan yang semakin tertinggal dan terlupakan. Padahal, pengobatan tradisional ini tidak kalah dengan pengobatan modern, terbilang masih efektif.

Hal ini nampaknya membuat calon Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM) merasa terunggah. Ia menilai pengobatan tradisional seperti pengobatan tradisional Tionghoa perlu dilestarikan.

Pelastarian pengobatan tradisional itu dengan cara memadukannya dengan pengobatan modern di klink-klinik yang ada.

“Pengobatan herbal Tionghoa juga baik, termasuk seni-seni pengobatannya semisal tusuk jarum. Ini bisa dipadukan juga dengan pengobatan modern yang ada. Jangan sampai ilmu yang turun temurun ini terlupakan,” katanya saat mengunjungi Gedung Yayasan Dana Sosial Priangan yang juga markas utama Masyarakat Tionghoa Peduli (MTP), di Jalan Nana Rohana, Kota Bandung, Sabtu (28/9/2024).

Baca Juga:  Sigesit Juara Hadir sebagai Solusi Pemetaan Guru dan Tenaga Kependidikan di Jabar

Pada kesempatan tersebut, KDM juga menyesalkan banyak warga Indonesia yang berobat ke Singapura atau Malaysia misalnya. Permasalahannya kata dia, adalah terkait alat dan sistem pelayanan di negara-negara tersebut yang dianggap lebih baik.

“Mirisnya kadang orang berobat ke Singapura, eh dokternya orang Indonesia. Sehingga tentunya kita harus berusaha terus memperbaiki sistem kesehatan yang ada,” katanya.

Baca Juga:  Layanan PBG Akan Diterapkan di 27 Kabupaten Kota se-Jawa Barat

Di sisi lain kata KDM ke depan dengan dibangunnya Museum Indonesia Tionghoa yang tak jauh dari YDSP, akan banyak budaya Tionghoa yang bisa diperkenalkan. Semisal seni budaya, kuliner, bela diri hingga pengobatan alternatif.

“Saya juga berharap kawula muda dari etnis Tionghoa belajar lagi huruf kanji Tionghoa. Sehingga budaya Tionghoa bisa tetap terpelihara. Saya juga nanti akan membantu proses digitalisasi museum tersebut,” katanya.

Koordinator Kegiatan MTP, Herman Widjaja juga berterima kasih atas kehadiran KDM ke YDSP. Herman pun mengaku mendapat banyak masukan terkait apa yang harus dilakukan oleh etnis Tionghoa di Indonesia.

Baca Juga:  Mie Kocok Bandung hingga Tahu Cibuntu Masuk Warisan Budaya Tak Benda 2025

“Kang Dedi juga tadi cerita terkait pengembangan ‘tourism’ dan pendidikan. Selain juga masukan tentang perekonomian ke depan di Indonesia,” katanya.

Selain itu kata Herman, KDM juga menyinggung terkait bagaimana mengatasi pengangguran di Jawa Barat. Bahkan cara untuk mengatasi mereka yang hidup di jalan agar bisa mendapatkan pekerjaan.

Oleh karena itu Herman pun berharap siapapun nanti yang menjadi Gubernur Jawa Barat, dia berharap gubernur baru bisa banyak berkolaborasi dengan etnis Tionghoa. “Tadi ada rencana-rencana yang diberikan KDM terkait pemotongan pajak bersyarat di pabrik-pabrik misalnya dengan membantu masyarakat sekitar,” katanya.

Berita Lainnya

Yakin Produksi Penuhi Target, Bey Minta Satgas Pangan Selaraskan Data Wisatawan Diimbau Waspada Hujan Disertai Petir saat Malam Tahun Baru di Jabar West Java Festival 2023, Pesta Rakyat Terbesar Peringati Hari Jadi Jawa Barat
dedi muyadi jawa barat pengobatan tionhoa
Share. Facebook Twitter WhatsApp

Jangan Lewatkan

Jadwal SIM Keliling Kota Bandung 21 Mei 2025, Cek Lokasinya

Rabu, 21 Mei 2025 03:00 WIB

Dedi Mulyadi Akan Kembangkan Sekolah Kebangsaan di Jabar

Selasa, 20 Mei 2025 22:29 WIB

Lemhannas Kritik Kebijakan Dedi Mulyadi: Barak Militer Bukan Tempat Rehabilitasi

Selasa, 20 Mei 2025 19:00 WIB

Ancaman Monopoli Transportasi! Organda Jabar Desak Pemerintah Tinjau Ulang Izin Operator Asing

Selasa, 20 Mei 2025 18:35 WIB

Peringati Hari Bumi di Megamendung: Kolaborasi Lintas Sektor Gaungkan ‘Voices for the Planet’

Selasa, 20 Mei 2025 17:40 WIB

SPMB 2025 di Bandung Barat Digelar Dua Tahap, Disdik Siapkan Kuota 17.070 Siswa

Selasa, 20 Mei 2025 17:15 WIB
Terpopuler

Jangan Tertipu! Persib Tegaskan Tiket Resmi Hanya di Aplikasi Jelang Laga Lawan Persis

Selasa, 20 Mei 2025 14:15 WIB

Sadis! Anak Bunuh Ibu dan Balita di Cianjur, Korban Dimutilasi dan Dibakar

Selasa, 20 Mei 2025 10:45 WIB

Jumat Kliwon Ternyata Bukan Hari Biasa! Ini Fakta Watak, Rezeki, dan Sisi Mistis yang Mengejutkan

Jumat, 16 Mei 2025 02:00 WIB

Jadwal SIM Keliling Kota Bandung Sabtu 22 Februari 2025

Sabtu, 22 Februari 2025 03:00 WIB

Kemenag KBB Gelar Bimsik Terakhir Tingkat Kabupaten, Ini Pesan Pj Bupati pada Jemaah Haji

Selasa, 30 April 2024 16:16 WIB
Facebook Instagram YouTube
Bukamata.id © 2025
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.