bukamata.id – Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi sorotan di Indonesia, tak terkecuali di Jawa Barat. Di mana para korbannya melibatkan Pekerja Migran Indonesia (PMI) hingga mahasiswa.
Demikian diungkapkan Anggota Komisi IX DPR RI sekaligus Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI, Netty Prasetiyani Heryawan dalam Sosialisasi Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Kantor DPD PKS Kota Bandung, Kamis (19/12/2024).
“Para pencari kerja, tadinya kerja di resto ternyata jadi operator judol di Kamboja. Terus puluhan mahasiswa di Jerman. Itu kan pintu masuknya atau entrynya tuh magang, sampai sana jadi korban trafficking,” ungkapnya.
Netty mengatakan, meningkatnya kasus human trafficking di Indonesia tak lepas dari masalah ekonomi. Apalagi, tren TPPO tercatat melonjak setelah pandemi.
Selain itu, rendahnya tingkat pendidikan. Masyarakat mudah terpedaya dengan informasi menyesatkan terkait lowongan pekerjaan ke luar negeri yang beredar secara bebas di media sosial.
“Berikutnya kemudahan orang bekerja itu hanya karena informasi sepintas dari media sosial yang mereka terima tanpa literasi yang cukup memadai untuk menyiapkan diri, memiliki kompetensi, menyiapkan dokumen yang memenuhi syarat prosedural seperti itu,” jelas Netty.
Untuk itu, kata Netty, perlu adanya penguatan dalam hal sosialisasi pencegahan TPPO dengan melibatkan banyak pihak.
“Ini ada beberapa organisasi, ada lembaga kampus, forum lembaga kampus dakwah kampus, ada anak-anak karang taruna. Saya berharap mudah-mudahan dari merekalah secara berkesinambungan ada informasi diantara organisasi mereka atau lingkungan mereka informasi yang mengedukasi,” katanya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini