bukamata.id – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir menyampaikan kriteria pemimpin yang layak dipilih saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 pada November mendatang.
Haedar mengimbau, agar tidak memilih pemimpin yang membangun populisme secara artificial semata.
“Melainkan pemimpin yang pro rakyat yang dibuktikan melalui kebijakan yang mensejahterakan, memajukan, dan mencerdaskan rakyat,” ucap Haedar dikutip laman Muhammadiyah, Rabu (14/8/2024).
Guru Besar Bidang Ilmu Sosiologi ini juga berpesan, masyarakat jangan mudah terpikat dengan pemimpin “kembang gula”.
“Yang menampilkan seakan-akan dia berpihak dan hidupnya senasib dengan rakyat, namun begitu kejam dan kebijakannya tidak berpihak ke rakyat,” ungkapnya.
Di era disrupsi informasi, kata Haedar, sosok calon yang akan bertarung di Pilkada 2024 akan mudah disulap citranya dengan penampilan sederhana.
“Berjibaku untuk rakyat sampai rela masuk ke saluran got atau pembuangan, demi menarik simpati rakyat,” jelasnya.
Menurutnya, pemimpin yang hanya menampilkan citra dan populisme artificial tidak baik untuk dipilih. Sebab, mereka seakan-akan bekerja, tapi hasil kerjanya tidak ada, seperti angka kemiskinan di daerah itu masih dan lain sebagainya.
“Mohon jangan senang yang begitu-begitu. Senang yang berbuatlah, yang mensejahterakan rakyat. Karena apa? kalau ini tidak dipotong oleh rakyat sendiri, bakal lama,” katanya.
Haedar menyebut, perumpamaan ini ditujukan kepada siapapun calon yang akan maju di Pilkada 2024. Sebab menurutnya, pemimpin harus memiliki culture bekerja konkrit atau sedikit bicara banyak bekerja.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini