“Tentunya sudah baik, tetapi harus terus disesuaikan dengan kebutuhan industri, mungkin ada teknologi yang lebih canggih yang bisa diadopsi,” jelasnya.
Menurutnya, pesanan dari pabrik-pabrik menunjukkan bahwa keterampilan siswa sudah sesuai dengan permintaan pasar. “Ini juga membuktikan bahwa apa yang diajarkan sudah sesuai dengan kebutuhan industri,” ujarnya.
Tantangan dan Potensi Kerja Sama
Ketika ditanya mengenai tantangan di lapangan, Bey Machmudin mengatakan di Jabar sudah berjalan tapi harus ditingkatkan lagi.
“Kami sudah menjalin kerja sama dengan beberapa industri dan mendukung program keahlian yang ada di SMK ini. Bahkan, kami sudah memiliki kelas industri yang memang match dengan industri di Karawang,” jelasnya.
Bey juga menekankan pentingnya pendidikan dalam membangun potensi sumber daya manusia.
“Kami percaya pada kekuatan pendidikan untuk membuka potensi sumber daya manusia. Kami ingin memberdayakan pelajar Jawa Barat dan Indonesia untuk masa depan digital,” kata Bey.
Country Manager AWS Data Center Indonesia Winu Adiarto menyatakan, dukungan terhadap pendidikan berbasis STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics) adalah prioritas untuk menciptakan generasi yang kreatif dan siap berkompetisi di dunia digital.
Think Big Space dari AWS Indonesia merupakan bagian dari upaya global untuk membangun kapabilitas teknis generasi muda.
Program ini tidak hanya dihadirkan di lingkungan sekolah, namun ke depannya juga akan diperluas ke sarana publik, sesuai dengan kebutuhan komunitas sekitarnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini