Setahun berjalan perusahaannya meraih profit besar, ia digaji Rp 35 juta per bulan dan mendapat fasilitas kendaraan dan rumah.
Namun pada 2003, Bahlil memutuskan mundur dari perusahaan itu dan mendirikan perusahaan sendiri yang bergerak di bidang pengolahan kayu. Di tahun itu pula namanya tercatat di HIPMI di tingkat kabupaten, provinsi, dan pusat.
Bisnisnya tidak selalu berjalan mulus. Ia pernah jatuh bangun menjalankan usahanya. Pada 2005, Bahlil mulai terjun ke bisnis hak pengusahaan hutan (HPH).
Usaha yang dijalankannya ini semakin maju. Ekspansi bisnis pun mulai dilakukannya hingga ke berbagai sektor, mulai dari perkebunan, properti, logistik, pertambangan dan konstruksi.
Pada 2015, kariernya sebagai wirausaha semakin lengkap saat Musyawarah Nasional (Munas) HIPMI memilihnya menjadi Ketua Hipmi periode 2015-2019. Ia juga dikenal sebagai Ketua Hipmi pertama dari Papua yang memiliki latar belakang keluarga non pengusaha maupun pejabat.
Kiprahnya sebagai pengusaha ulung membuat Presiden Jokowi mengundang Bahlil ke Istana Kepresidenan pada 22 Oktober 2019.
Jokowi meminta Bahlil untuk membantu pemerintahannya dalam mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Keesokan harinya, Jokowi mengumumkan penunjukan Bahlil Lahadalia sebagai Kepala BKPM 2019-2024 di Istana Kepresidenan.
Saat Pilpres 2019, Bahlil menyatakan dukungannya ke Jokowi dan Ma’ruf Amin. Bahkan, ia juga bergabung dengan tim kampanye nasional Jokowi-Ma’ruf sebagai Direktur Penggalangan Pemilih Muda.
Seiring berjalannya pemerintahan Jokowi-Ma’ruf, terjadi perubahan nomenklatur dari BPKM menjadi Kementerian Investasi sehingga Bahlil dilantik menjadi Menteri Investasi/Kepala BPKM oleh Presiden Jokowi pada 28 April 2021.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini