bukamata.id – Muradi kembali menjadi perbincangan publik di Kota Bandung. Pasalnya, DPRD Kota Bandung menyodorkan nama Muradi sebagai salah satu Calon Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung.
Selain Muradi, ada dua nama lainnya yang diajukan menjadi Pj Wali Kota Bandung. Mereka adalah Asisten Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Jawa Barat, Dedi Supandi dan Sekda Kota Bandung sekaligus Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna.
Nama Muradi sudah tidak asing di lingkungan Pemkot Bandung. Dia pernah ditunjuk oleh Yana Mulyana yang saat itu Wali Kota Bandung menjadi Tim Percepatan Pembangunan Kota Bandung.
Profil dan karier Muradi termasuk sosok yang dekat lingkaran Istana. Dia tercatat pernah menjabat Staf Ahli Bidang Politik, Pertahanan, dan Keamanan di Kantor Staf Presiden (KSP) periode 2015-2018.
Selain itu, dia juga pernah tercatat sebagai Penasihat Ahli Kapolri Bidang Keamanan dan Politik. Sedangkan saat ini, pria kelahiran Jakarta, 10 Mei 1975 itu salah satu sosok Komisaris PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Di Waskita, dia tercatat sebagai Komisaris Independen. Namanya masih muncul dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) terakhir Waskita.
Sebelum menjabat sebagai Komisaris Waskita Karya, Muradi juga pernah masuk dalam jajaran komisaris di perusahaan BUMN lainnya, yaitu PT LEN Industri (Persero).
Sejumlah jabatan lain Muradi di antaranya Direktur Program Pasca Sarjana Ilmu Politik Unpad, Ketua Pusat Studi Politik dan Keamanan Unpad. Selanjutnya Guru Besar Bidang Keamanan Dalam Negeri Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unpad.
Jejak pendidikan Muradi juga terbilang panjang. Pria yang menyandang gelar lengkap Profesor Muradi, M.Si, M.Sc., Ph.D. itu menempuh pendidikan doktoralnya di Flinders University, Australia (2021).
Kemudian Master Kajian Strategic dari Rajaratnam School of International Studies, NTU, Singapura (2008) serta Magister Politik Unpad Bandung (2000).
Selain karier akademisnya yang berderet, Muradi juga dikenal dengan riwayat panjangnya sebagai aktivis pergerakan mahasiswa.
Ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) Fakultas Ilmu Budaya.
Ia pun menjadi Koordinator Umum BPM Unpad pada 1997-1998. Ia menjadi Ketua Umum Keluarga Aktivis Universitas Padjadjaran (KA Unpad) di periode yang sama.
Menjelang Soeharto jatuh, ia menjadi Koordinator Umum Forum Mahasiswa Bandung (FMB). FMB merupakan organisasi yang menaungi lebih dari 80 kampus se-Bandung Raya.
Dia adalah anggota Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Bandung pada 1995. Lalu dia juga pernah jadi Ketua DPP Persatuan Alumni GMNI (PA GMNI) bidang Politik Pertahanan & Keamanan dan Luar Negeri (2016-2021).
Nama Profesor Muradi juga acap kali wara-wiri sebagai narasumber pengamat di sejumlah media.