“Produksinya sudah sangat baik, bisa dicontoh SMK negeri yang lain, bagaimana menerapkan program pengajaran teaching factory,” ungkapnya.
Bey pun memberi acungan jempol kepada pihak sekolah yang berinisiatif dan memberikan ruang bagi industri untuk memberi pelatihan kepada siswa, sebelum akhirnya nanti siap menjadi calon tenaga kerja.
“Pak Kepala Sekolah cerita bahwa industrinya yang diajak (masuk) ke sekolah. Masalah kita adalah link and match dengan industri tidak terjadi (karena tidak ada inisiatif sekolah),” katanya.
Bey lebih terkesan lagi karena banyak alumnus SMK Negeri 1 Cibadak sudah bekerja, selain di dua perusahaan tersebut, juga di luar negeri.
“Artinya kualitas (SMK Negeri 1 Cibadak) sudah sangat bai. Alumninya, pembelajarannya sudah cukup menunjang (industri),” ungkapnya.
Jabar saat ini sedang giat mencetak lulusan SMK untuk bekerja di berbagai perusahaan pemilik pabrik. Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu contoh yang ada di Jabar bagian selatan.
Pola Tefa untuk link and match SMK dengan industri juga diharapkan bisa diterapkan di Jabar bagian utara, yang mana KEK Rebana saat ini masih terus dikembangkan.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini