bukamata.id – Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna memastikan, saat ini sudah tidak ada lagi Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di Jalan Ganesha.
Sebab, seluruh PKL di Jalan Ganesha tersebut dengan sukarela direlokasi ke kawasan Gelap Nyawang.
“Saya ucapkan terima kasih kepada PKL yang mampu berkolaborasi dengan Pemkot Bandung,” ucap Ema di sela-sela kegiatan monitoring, Jumat (11/8/2023).
Ema pun memberikan mengapresiasi kepada para PKL yang bersedia mentaati aturan seperti tertuang dalam Peraturan Daerah nomor 4 tahun 2011 tentang Penataan Dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Perda Nomor 09 tahun 2019 tentang Ketertiban Umum, Ketentraman dan Perlindungan Masyarakat.
“Mereka sadar semuanya ingin menegakan aturan itu dengan baik. Perda nomor 4 tahun 2011 tentang Penataan Pembinaan PKL dan Perda 9 tahun 2019 tentang Trantibum,” ungkapnya.
Ema menyebut, para PKL koperatif dan mampu bersinergi dengan Pemkot Bandung untuk direlokasi ke kawasan yang tidak begitu jauh dari kawasan asalnya.
“Mereka mau (direlokasi) ini masih proses, pindah ke jalan Gelap Nyawang,” ujarnya.
Ema juga memastikan, soal lahan parkir sudah dikondisikan dengan baik. Sehingga saat ini, kawasan Jalan Ganesha dan Jalan Gelap Nyawang tertib parkir.
“Parkir juga sudah clear (selesai), kita dorong ke Jalan Skanda dan sekitarnya. Selama revitaliasasi jalan Ganesha menggunakan garis Satpol PP, jelas itu tidak boleh ada PKL karena zona merah. Itu penegakan hukum tidak ada kompromi, tidak ada negosiasi itu penegakan hukum,” paparnya.
Ema mengatakan, Pemkot Bandung tidak menutup ruang untuk para PKL mencari nafkah dengan berjualan. Itikad baik yang dilakukan yaitu memberikan ruang sesuai aturan juga tempat.
“Ini memberikan tempat, supaya hukum berjalan baik, adil, sesuai dengan amanah. Hukum yang dimaksud Perda,” imbuhnya.
Ia memastikan kawasan Jalan Ganesha akan lebih cantik setelah dilakukannya perbaikan yang sedang berprogres tersebut. Nantinya, para pejalan kaki bisa lebih leluasa untuk menikmati suasana Kota Bandung.
“Kepada DPKP (Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman), DLH (Dinas Lingkunhan Hidup) dan DSDABM (Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga) untuk segera melakukan penataan sambil bersinergi dengan ITB. Karena ITB punya dana bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga meraka memiliki konsep,” tuturnya.
Rencananya dalam waktu dekat, dinas terkait akan menata median jalan pedestrian untuk lebih estetik.
“Kita nanti akan melihat dari aspek estetika indah akan berwibawa. Apalagi ada kampus besar sudah punya nama dalah satu icon Kota Bandung yaitu ITB.Jadi kalau di tata kiri kanan jalan itu, agar ruang publik lebih nyaman,” katanya.
Soal jumlah PKL di kawasan tersebut, Ema mengatakan, sampai saat ini sedang pendataan.
“Awal itu 52 PKL, lalu bertambah 61, dicek kembali ada 86. Saya minta kepada dinas KUMKM untuk data resminya,” tandasnya.