Tak hanya urusan lahiriah, Kang Arfi juga bakal mempermudah akses anak muda untuk mendapatkan bantuan profesional dalam urusan kesehatan mental.
Bukan tanpa alasan, ketimpangan di Kota Bandung selalu di atas angka nasional selama enam tahun terakhir. Ketimpangan memiliki korelasi yang tinggi pada kesehatan mental, merasa ditinggalkan, merasa berbeda dari yang lain, distribusi sumber daya dan kesempatan yang berbeda.
“Akses kepada bantuan professional masih sangat minim. Penempatan psikolog di pusat kesehatan di seluruh Indonesia masih sangat terbatas. Sejauh ini, hanya Yogyakarta yang berhasil menempatkan psikolog di semua 18 puskesmas sejak tahun 2010. Jadi bukan hanya lahiriah, masalah batin juga diurus,” tandasnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini