bukamata.id – Produsen kopi asal Kota Bandung, Ijal angkat bicara terkait murahnya harga kopi impor dengan kualitas yang lebih konsisten dibandingkan dengan produk lokal yang kini tengah ramai dibahas di media sosial.
Menurut Ijal, adanya ketimpangan harga antara kopi impor dan lokal dikarenakan medan dan akses untuk panen di luar lebih mudah, dibanding di Indonesia.
“Kopi luar terutama Brazil, Columbia dan sebagian dari Afrika murah karena ditanam di medan yang lebih mudah diakses untuk di panenya dengan bantuan alat berat untuk kualitas ada gradenya G1 lebih murah dari pada kopi di Jawa Barat,” ucap Ijal saat dihubungi, Sabtu (30/3/2024).
“Untuk karakter rasa nusantara atau Jabar umumnya lebih varian dari pada kopi luar, dan kenapa kopi di kita khususnya Jabar lebih tinggi karena medan untuk di panennya lebih susah dan hasil panennya untuk kebutuhan export terbatas,” tambahnya.
Seperti diketahui, Jabar sendiri merupakan salah satu produsen kopi lokal terbaik. Bahkan, pada tahun 2021 Jabar menjadi wilayah dengan hasil produksi kopi terbanyak sebesar 7.772 ton, 4.639 ton, dan 3.654 ton.
Kendati demikain, saat ini harga kopi lokal khususnya Jabar terbilang mahal dengan kualitas yang menurun dari 5 tahun sebelumnya.
“Sangat disayangkan Jabar sekarang mahal ga kaya dulu 5 tahun kebelakang secara kualitas bagus kalo sekarang kualitas menurun, ada efek pemain baru yang berani beli cery/buah kopi di petani langsung lebih tinggi dan tidak melihat kualitas,” ungkap Ijal.
Selain itu, Ijal juga menyayangkan terkait karakter dari petani kopi di Jabar yang dinilainya kurang baik karena menyebabkan kerugian.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini