“Alhamdulillah dengan adanya Dana Bergulir dari Pemkab sangat membantu sekali dalam bidang usaha yang lagi saya jalani,” ujarnya.
Lita pun berharap, program ini terus bergulir di kepimpinan Dadang Supriatna Jilid II nanti.
“Harapan kedepannya saya berharap Bapak Bupati sebagai penggagas pinjaman kepada UMKM bisa berlanjut dan bisa ditambah pinjamannya, terus jangka waktunya jangan terlalu dekat, pendek, kalau bisa dua tahun minimal biar ga terlalu berat,” harapnya.
“Semoga Pemkab Bandung semakin maju, Pak Dadang Supriatna mudah-mudahan program ini bisa dilanjut dan dana bergulirnya lebih besar buat para UMKM,” tandasnya.
Untuk diketahui, Bupati Bandung, Dadang Supriatna menunjukkan keseriusannya memberantas praktik bank emok. Untuk mendukung usaha masyarakat, program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan dengan anggaran Rp70 miliar digulirkan.
Dadang mengatakan, inovasi program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan yang diberi nama Saku Bedas ini dihadirkan untuk mensejahterakan masyarakat.
“Adanya program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan ini karena ada bank emok yang merusak karakter masyarakat,” ucap Dadang.
Dalam program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan itu, pada tahap awal pemerintah memberikan pinjaman Rp2 juta. Jika para pelaku UMKM ada kemajuan, maka pinjaman bisa dinaikkan menjadi Rp5 juta.
“Bahkan, bisa mencapai Rp500 juta per orang melalui Kredit Usaha Rakyat Daerah (KURD). Bunganya 4 persen per tahun, dari pada masyarakat pinjam ke pinjaman online atau bank emok dengan bunga 28 persen per bulan,” ujarnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini