Kedepannya, Hutabarat mengatakan pihaknya akan mengundang semua pihak, untuk melihat pandangan-pandangan agar tercapai sebuah solusi.
“Itu adalah tugas kami untuk mencari sebenarnya mempertemukan dari segala macam pihak dan mencarikan solusi yang aplikatif,” katanya.
Sementara itu, terkait teknis dalam hal menekan impor bahan obat-obatan, Hutabarat menyampaikan pihaknya akan membandingkan dengan instansi-instansi lain.
“Contohnya misalkan menurut Bio Farma harga ini harus dikurangi atau menurut Bio Farma pajak ini harus dikurangi, nah disitulah kami akan mempertemukan dengan Kementerian Keuangan, Kementerian Perdagangan dan seterusnya,” bebernya.
“Dengan kandungan TKDN nya juga sudah ditentukan oleh pemerintah, kita harus masukan juga aturan-aturan itu, apakah TKDN nya harus ditingkatkan atau dikurangi, disitu mudah-mudahan nanti kita bisa menjawab lebih detail lagi, lebih spesifik lagi, manakala kita sudah melakukan seminar dan sebagainya,” sambungnya.
Terakhir, melalui kegiatan diskusi ini, Hutabarat mengaku pihaknya mendapatkan banyak masukan, dan kedepannya akan dibentuk lagi kegiatan seminar yang lebih komprehensif.
“Tadi kami banyak mendapat masukan selama kami berdiskusi dan Insya Allah nanti kita akan lanjutkan lagi dalam bentuk kegiatan seminar yang lebih komprehensif yang akan melibatkan berbagai stakeholder, dalam hal ini pentahelix,” ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Medis & Hubungan Kelembagaan Bio Farma, Sri Harsi Teteki mengatakan sebagai BUMN Farmasi, Bio Farma mendapatkan semacam amanah dari pemerintah untuk memberikan kecukupan dari obat-obatan.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini