bukamata.id – Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia memberikan respons terkait adanya dukungan untuk maju menjadi Ketua Umum Golkar definitif pengganti Airlangga Hartarto.
Bahlil mengaku, jika dirinya tidak mengikuti dinamika di Golkar dan akan melihat perkembangan di Munas nanti.
“Saya kebetulan belum mengikuti secara langsung apa dinamika di DPP Golkar. Nanti saja waktu Munas kita lihat perkembangannya,” ucap Bahlil dikutip Kabar Golkar, Jumat (16/8/2024).
Disinggung soal pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Elite Golkar Jusuf Kalla untuk untuk mencari resti, Bahlil menegaskan bahwa pertemuan tersebut hanyalah silaturahmi antara presiden dan pembantu presiden.
Sedangkan pertemuan dengan Jusuf Kalla, kata Bahlil, itu hanya berdiskusi dengan senior.
“Silaturahmi biasa saya dengan Pak JK. Silaturahmi biasa. Kalau pas ketemu dengan Pak Presiden Jokowi kan memang saya pembantunya. Harus terus melaporkan perkembangan kerja saya di Kementerian Investasi,” katanya.
“Kalau Pak JK banyak diskusi sebagai senior beliau banyak memberikan pandangan-pandangan, begitu saja,” tambahnya.
Untuk diketahui, Bahlil dikabarkan mendapatkan dukungan dari 34 DPD untuk menggantikan Airlangga Hartarto sebagai Ketum Golkar. Salah satu dukungan tersebut datang dari DPD Partai Golkar Jawa Barat.
Sekretaris DPD Golkar Jabar, MQ Iswara mengatakan, hampir seluruh DPD Golkar di Indonesia memberikan dukungan kepada Bahlil Lahadalia untuk menggantikan posisi Airlangga Hartarto.
“Yang kami ketahui pak Agus Gumiwang Kartasasmita tidak maju, dan dukungan memang dari para ketua DPD sebagian besar sudah memberikan dukungan kepada Pak Bahlil, itu faktanya,” ucap Iswara di Bandung, Kamis (15/8/2024).
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini