“Jadi dalam hal ini, kami datang ke sini, tujuannya adalah ke bapak gubernur sekaligus tuntutannya untuk merevisi Perdirjen yang sudah ada terkait masalah Angkutan Sewa Khusus disebutnya baik R2 atau R4. Goalnya kami ingin bahwa di Jawa Barat itu sudah ada Keputusan Gubernur yang mengatur masalah Transportasi Massa Berbasis Aplikasi,” ungkapnya.
Namun, pihaknya merasa kecewa lantaran Bey Machmudin maupun perwakilan Pemprov Jabar hanya akan menampung tuntutan para Ojol. Dia memastikan, para mitra meminta agar ada solusi atas kondisi ini, bukan hanya menampung.
“Kami masih kecewa karena Pak PJ belum hadir, makanya kami minta skorsing sampai jam 2 ini, kalau pihak Aplikator dan PJ Gubernur atau yang bisa mengambil keputusan tidak hadir, kami akan menunggu sampai ini tuntas dan selesai. Kami tidak mau aksi ini tidak mempunyai hasil, jadi tolong disampaikan bahwa kami menuntut ini untuk segera diselesaikan dengan baik,” tandasnya.
Berikut ini isi tuntutan lengkap para mitra Ojol se-Jabar:
Point 1:
-Tarif dasar sebesar Rp. 5.000, per- kilometer untuk kendaraan Roda 4.
-Tarif minimal terdekat sebesar Rp24.000, dengan jarak maksimal 4 km selanjutnya mengikuti tarif per Kilometer sesuai TBB (Tarif Batas Bawah) dan TBA (Tarif Batas Atas) yang disepakati Bersama untuk kendaraan Roda 4.
-Tarif dasar Rp2.600, untuk kendaraan Roda 2.
-Tarif minimal terdekat sebesar Rp11.600, dengan jarak maksimal 4 km selanjutnya mengikuti tarif per Kilometer sesuai TBB dan TBA yang disepakati Bersama untuk kendaraan Roda 2.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini