“Penataan situ berdampak pada indeks kebahagiaan masyarakat yang meningkat,” ujarnya.
Menurut Bambang, banyak warga yang datang ke situ pasca direvitalisasi. Warga begitu antusias dan takjub dengan perubahan yang dilakukan oleh Pemprov Jabar.
“Banyak pengunjung ke situ, tentu akan berdampak pada ekonomi masyarakat. Juga banyak masyarakat yang membuka lahan di sana,” ungkapnya.
Bambang berharap, apa yang sudah dilakukan di era Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum bisa dilanjutkan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Jabar. Mengingat masa jabatan keduanya akan berakhir pada 5 September 2023.
“Perlu adanya keberlanjutan dari penataan dan revitalisasi, dampak dari dibangunnya akan meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi masyarakat,” tandasnya.
Selain revitalisasi situ, Pemprov Jabar pun tak luput memberikan perhatian terhadap irigasi. Optimasi pembangunan irigasi untuk menunjang berbagai sektor dilakukan Pemprov Jabar, mulai dari pemenuhan kebutuhan air, pertanian hingga perekonomian.
Rehabilitasi jaringan irigasi yang dilakukan dibagi dalam dua tahap yang berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Pada 2019-2022 terdapat 7 irigasi yang jaringan irigasinya dimaksimalkan oleh Pemprov Jabar
Tujuh irigasi itu antara lain Daerah Irigasi (DI) Cimulu, Kota Tasikmalaya, DI Cipanas 1, Kabupaten Indramayu, DI Cikeruh, Kabupaten Majalengka, DI Cikamangi Kabupaten Majalengka, DI Cijangkelok Kabupaten Kuningan, DI Padawaras Kabupaten Tasikmalaya dan DI Cibanjaran, Kabupaten Tasikmalaya.
Sedangkan 7 DI yang direhabilitasi pada 2022-2023 adalah DI Sususkan Gede Kabupaten Cianjur, DI Cikarang-Nguwulung Kabupaten Sukabumi, DI Cipalebuh Kabupaten Garut, DI Biuk Kabupaten Tasikmalaya, DI Merjan Kabupaten Pangandaran, DI Lame Kabupaten Kuningan dan DI Cigasong Kabupaten Majalengka.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini