bukamata.id – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyebutkan, hasil survei menunjukkan bahwa dari sekitar 120 orang pemilih muda yang peduli terhadap politik ternyata kurang dari 20 persennya.
Pria yang akrab disapa Kang Emil ini mengaku, hasil tersebut cukup menyedihkan. Sebab menurutnya, hal itu memberikan efek domino terhadap rendahnya angka partisipasi generasi muda dalam Pemilu 2024.
“Jadi poin saya satu, tolong jangan apatis. Mudah-mudahan tahun depan berpartisipasi menentukan langkah,” ucap Kang Emil dalam acara “The Nation Fest – Political Roadshow” di Balai Prawiro Purnomo Kampus Universitas Indonesia, Kota Depok, Rabu (30/8/2023).
Oleh karena itu, Kang Emil pun mengajak generasi muda, terutama pemilih-pemilih baru untuk ikut berkontribusi membawa kualitas demokrasi menjadi naik kelas.
Menurutnya, hal tersebut penting karena pesta demokrasi pemilu akan menentukan kesejahteraan masyarakat selama kepemimpinan mendatang.
“Kita harus menaikkelaskan kualitas demokrasi kita menjadi ajang pemilihan pemimpin-pemimpin yang berkualitas,” ungkapnya.
“Karena keputusan mereka akan memengaruhi apakah sekolah gratis, kesehatan gratis, hak ibu dan anak, dan lansia. Itu politik, sebuah sistem yang dijalankan untuk menentukan masa depan,” sambungnya.
Kang Emil juga berpesan, agar pada Pemilu 2024 tidak ada lagi perpecahan dengan saling merendahkan lawan politik. Dengan demikian kualitas demokrasi dapat sukses atau dapat dikatakan naik kelas.
“Pesan saya, berkampanyelah dalam kebaikan, nggak usah ada black campaign, jelek-jelekin lawan. Kalau itu terjadi, berarti kita naik kelas, demokrasi yang mahal ini menghasilkan sebuah kualitas yang luar biasa menuju Indonesia yang makin keren dan maju,” tandasnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini