bukamata.id – Ketegangan antara Iran dan Israel kembali memanas setelah serangan rudal menghantam kantor pusat stasiun televisi nasional Iran, IRIB, di Teheran pada Senin malam (16/6). Insiden tersebut menewaskan satu orang staf dan menyebabkan gangguan siaran secara langsung.
Menurut laporan resmi IRIB, gedung utama mereka menjadi sasaran setidaknya empat rudal yang diluncurkan oleh militer Israel. Serangan itu terjadi saat IRIB tengah menayangkan program berita langsung di saluran Second News Channel, dan momen serangan sempat terekam kamera sebelum siaran mendadak terputus.
Meskipun sempat terganggu, siaran IRIB berhasil kembali mengudara beberapa saat kemudian. Kejadian ini memicu kekhawatiran akan eskalasi lebih lanjut dalam konflik berkepanjangan antara dua kekuatan regional di Timur Tengah tersebut.
Sebagai respons atas serangan yang menargetkan simbol penting media nasional, Iran langsung melancarkan serangan balasan. Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) menembakkan rudal balistik ke pangkalan udara Israel yang diduga menjadi titik peluncuran serangan ke IRIB. Pangkalan tersebut dilaporkan mengalami kerusakan parah.
Hingga kini, otoritas Israel belum memberikan pernyataan resmi mengenai insiden tersebut. Namun, pengamat menilai aksi saling serang ini berpotensi memperburuk ketegangan militer yang sudah meningkat dalam beberapa bulan terakhir.
Perkembangan ini memicu kecemasan di komunitas internasional, yang menyerukan penahanan diri dan solusi diplomatik untuk menghindari konflik terbuka antara dua negara bersenjata kuat tersebut.