“Pertama Pak Menteri ini memberikan banyak kontribusi kepada Kereta Cepat Woosh terutama dalam bentuk jalan akses yang kita butuhkan,” ujarnya.
Selain Kementerian PUPR, Dwiyana mengatakan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota, Pemerintah Kabupaten Bandung juga sangat berkontribusi.
“Jadi memang Stasiun Tegalluar ini unik ada diantara Kabupaten Bandung dan Kota Bandung, jadi bener-bener kita mendapatkan support dari semua pihak,” ungkapnya.
Hadir di tempat yang sama, Menteri PUPR RI, Basuki Hadimuljono menyambut baik terkait kerjasama penamaan Stasiun Kereta Cepat Whoosh di Tegalluar Bandung sekarang menjadi “Stasiun Tegalluar Summarecon”.
“Saya kira bagus, kerjasama bisnis saling menguntungkan,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut juga, Menteri Basuki mengatakan tol KM 149 selesai akhir november, saat Nataru sudah siap.
“Adapun untuk tol KM 151 tetap dikerjakan tapi mereka akan bikin yang sementara, sementara ini yang KM 149, supaya bisa lebih baik,” tandasnya.
Sebagai informasi, KCIC sebagai pengelola kereta cepat pertama di Asia Tenggara yang telah digunakan lebih dari 4 juta penumpang, bersinergi dengan Summarecon sebagai developer berskala kota yang telah mengembangkan 9 kawasan.
Mulai dari Summarecon Kelapa Gading, Summarecon Serpong, Summarecon Bekasi, Summarecon Bandung, Summarecon Emerald Karawang, Summarecon Mutiara Makassar, Summarecon Bogor, Summarecon Crown Gading, dan Summarecon Tangerang.
Kerjasama kedua belah pihak dengan kompetensi masing-masing akan semakin memajukan transportasi publik yang efisien dan terintegrasi.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini