Sopidi menyayangkan keberatan yang disampaikan oleh Sidkon. Sebab menurutnya, KPU Kabupaten Cirebon sudah melakukan rekapitulasi secara berjenjang mulai dari tingkat TPS hingga kabupaten tanpa adanya keberatan. Proses rekapitulasi sejak dari TPS bahkan turut dihadiri saksi partai politik.
“Kalau kita menyuruh mengetuk hati nurani, ya kami juga sama, ingin agar proses itu berjalan dari titik paling bawah itu clear karena melibatkan semua unsur lalu berjenjang naik, juga sama prinsipalnya ada di situ, ada penyelenggara KPU dan Bawaslu. Ada saksi. Semua clear,” tuturnya.
Maka dari itu, Sopidi menilai keberatan yang disampaikan Sidkon seolah meragukan kinerja penyelenggara dan pengawas pemilu. Padahal, penyelenggara pemilu sudah berjuang hingga mengorbankan nyawa.
“Sama dengan tidak mempercayai kerja penyelenggara dan partai politik, sama dengan tidak percaya dengan kerja pengawasan. Kami sudah melakukan, nyawa puluhan orang meninggal,” tegasnya.
Mendengar pernyataan itu, Sidkon merespons dengan mengacungkan telunjuk ke arah Sopidi. Situasi sempat memanas. Melihat situasi itu, Hedi langsung menengahi perdebatan.
“Saksi, hari boleh panas pikiran tetap dingin. Jangan sampai melakukan hal-hal yang di luar norma. Santai saja, kita beradu argumen. Tunjukan kedewasaannya,” ujarnya.
Hedi lalu mempersilahkan Bawaslu Jabar untuk memberi respons. Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu Jabar, Syaiful Bachri menyebut pihaknya akan menangani laporan dari peserta pemilu secara cepat. Dia pun meminta agar proses rekapitulasi Kabupaten Cirebon ditunda sementara waktu.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini