bukamata.id- Sampah harian Kota Bandung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) berkurang hingga 31,7 persen. Dari yang semula 1.300 ton per hari, kini berkurang 400 ton lebih tiap harinya.
Progres tersebut disampaikan Ketua Harian Satgas Penanganan Darurat Sampah Kota Bandung, Ema Sumarna, Rabu 22 November 2023.
“Kondisi saat ini dari 135 TPS, sisa 5 TPS lagi yang masih overload. Sekarang PR-nya kita jaga TPS itu hanya boleh menerima sampah residu saja,” ujar Ema.
Ema menyebutkan, upaya ini merupakan hasil dari pendekatan khusus hingga ke masyarakat. Beberapa wilayah menjadi contoh pengolahan sampah yang baik, di antaranya RW 19 Antapani Tengah, RW 07 Sarijadi, RW 01 Sukamiskin, RW 12 Sukamiskin, dan RW 13 Karang Pamulang.
“Seiring berjalannya waktu, kita terus masifkan perubahan cara mengolah sampah dari hulu. Kita bergerak sesuai kluster karena ini tidak bisa selesai oleh pemerintah saja. Terutama harus ada bantuan gerakan masif dari masyarakat,” akunya.
Untuk mempercepat penanganan sampah, Pemkot Bandung akan memberikan fasilitas ember dan karung untuk mengolah sampah dengan sistem Kang Empos.
“Ada 600 orang yang sudah dilatih untuk menjadi penyuluh pengolahan sampah. Mereka yang akan mengolah maggot per kelurahan dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang sistem pengolahan sampah,” jelasnya.
Kemudian pada tataran sentralisasi level kota disediakan juga fasilitas berupa 175 biopond, hanggar maggot, dan mesin gibrik di Gedebage.
“Hasil dari pengolahan sampah organik akan dijadikan pakan maggot. Sedangkan pengolahan sampah anorganik akan dibawa ke lahan yang ada di Jalan Rumah Sakit untuk diolah menjadi bahan semen,” ujar Ema.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini