“Kota Bandung mendukung pengembangan gim melalui berbagai program, salah satunya dengan menyediakan platform informasi Patrakomala,” ujar Koswara.
Patrakomala membantu talenta dan pengembang gim untuk mengakses Hak Kekayaan Intelektual dan APBD Kota Bandung juga mendukung ekosistem kreatif melalui Bandung Creative Hub.
Selain itu, Pemkot Bandung juga mengadakan pertemuan rutin di 17 sub sektor kreatif melalui Patrakomala Coffee Club.
Koswara menyebutkan bahwa komunitas “game developer” Bandung kini telah memiliki 890 anggota, dan beberapa perusahaan pengembang gim asal Bandung sudah menembus pasar internasional.
“Salah satu contohnya adalah perusahaan Agate, yang memiliki omzet Rp14 miliar per tahun dan gimnya telah diunduh 7.100 kali dengan sistem monetisasi yang menghasilkan pendapatan,” ungkap Koswara.
Ia juga menyebut adanya gim lokal yang telah digunakan di Eropa dan Amerika, dengan pendapatan mendekati 1,4 juta dolar dan lebih dari 143 ribu kali unduhan, serta telah meraih omzet sebesar Rp55 miliar.
Di kesempatan yang sama, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, mendorong seluruh pemerintah daerah untuk terus mengembangkan industri gim lokal agar dapat menjadi potensi baru bagi pendapatan asli daerah (PAD).
“Kami mendorong agar gim lokal terus berkembang. Semua kepala daerah harus berinisiatif untuk mengembangkan potensi ini, yang mungkin bisa menjadi sumber PAD baru,” tegas Tito.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini