bukamata.id – Sensus Ekonomi yang akan dilaksanakan pada 2026 bertujuan untuk memetakan golongan masyarakat yang dapat dibantu oleh pemerintah demi meningkatkan kesejahteraan warga.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jabar, Herman Suryatman, saat memberikan keynote speech dalam Diskusi Kelompok Terarah (FGD) Strategi Pengumpulan Data Sensus Ekonomi 2026 di Prime Park Hotel, Kota Bandung, pada Selasa (8/10/2024).
“Harapannya, FGD lintas pemangku kepentingan di Jawa Barat menjadi salah satu kunci dalam pembangunan untuk menyejahterakan masyarakat, sehingga perekonomian Jabar menjadi jauh lebih baik. Namun, kita harus menguasai datanya,” ungkap Herman.
Herman menilai bahwa pemetaan yang berjalan lancar akan membantu pengambil keputusan dalam menentukan kebijakan yang tepat sasaran untuk masyarakat.
“Pengambilan keputusan bisa dilakukan mulai dari tingkat desa, kelurahan, kecamatan, kabupaten, hingga provinsi. Harapannya, para pejabat publik dari tingkat provinsi hingga desa dan kelurahan dapat mengadopsi evidence-based policy,” tambahnya.
Dengan kebijakan berbasis data, Herman optimis bahwa program-program yang dihasilkan akan mampu menyejahterakan masyarakat.
“Ini sangat penting, bukan hanya untuk BPS, tetapi untuk Jawa Barat secara keseluruhan, agar rakyat Jabar sejahtera. Menyejahterakan hari ini tidak bisa dilakukan dengan cara-cara biasa; harus saintifik, berbasis bukti dan data. Sensus adalah salah satu cara untuk mendapatkan data terbaik,” tuturnya.
Kepala BPS Jabar, Darwis Sitorus menambahkan bahwa pelaksanaan Sensus Ekonomi bertujuan untuk mendapatkan hasil yang tepat sasaran dan masif dalam memetakan program pemerintah untuk kesejahteraan masyarakat.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini