bukamata.id– Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat, A Koswara menyatakan, kinerja jalan dan banyaknya angka kendaraan pribadi menjadi dua indikator yang menyebabkan kemacetan yang kerap terjadi di wilayah Bandung Raya.
Koswara mengatakan, saat ini kinerja jalan di Bandung Raya rata-rata visi rasio mencapai 40 persen. Dengan angka rasio tersebut akan terjadi kemacetan bila terjadi sedikit gangguan di jalan.
“Ini diproyeksikan sampai dengan tahun 2035, apabila tidak dilakukan perubahan-perubahan itu bisa sampai 100 persen visi rasionya. Artinya itu stuck merah semua,” ujarnya pada Kamis (12/10/2023).
Ia juga melanjutkan, beberapa tahun lalu Bank Dunia mengarahkan Bandung Raya harus sudah melakukan intervensi perubahan moda transportasi.
“Maka program perencanaan sudah cukup panjang, kalau tidak dilakukan intervensi dari angkutan massal akan sangat susah membangun jalan di Kota Bandung. Maka harus dirubah menjadi angkutan massal,” ujarnya.
Adapun terkait layanan atau sering disebut moda share angkutan umum. Koswara mengatakan, saat ini layanan angkutan umum di Bandung Raya baru mencapai 13 persen.
“Kalau 13 persen maka 87 persennya itu angkutan pribadi yang ada di dalam pergerakan Kota Bandung sebanyak 16 juta,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, 62-70 persen dari angka 87 persen angkutan pribadi tersebut roda dua.
“Potensi perubahan berkendara dari angkutan pribadi ke angkutan umum itu harusnya bisa menyasar dari pengendara roda dua. Jadi kalau diserap menjadi angkutan umum maka akan kurang lebih beralih 60 persen,” ujar koswara.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini