bukamata.id – Gubernur Jawa Barat terpilih untuk periode 2025-2030, Dedi Mulyadi, menyampaikan perhatian serius terkait konflik perburuhan yang sering terjadi di Karawang.
Menurutnya, salah satu akar permasalahan yang ada adalah terbatasnya kesempatan bagi warga Karawang untuk bekerja di sektor industri setempat.
Dedi menjelaskan bahwa praktik percaloan sering terjadi, dengan sejumlah pihak meminta uang hingga jutaan rupiah untuk mendapatkan pekerjaan, meski kontrak yang diperoleh hanya berlangsung singkat.
“Percaloan sampai 3 juta, 4 juta, kadang-kadang mereka sudah bayar 15 juta lalu satu tahun kontrak putus,” ungkapnya, dikutip dari Instagram @dedimulyadi71, Senin (27/1/2025).
Sebagai langkah solutif, Mantan Buapti Purwakarta dua periode itu berencana untuk bertemu dengan seluruh pihak manajemen kawasan industri di Karawang untuk mendiskusikan kebutuhan tenaga kerja dalam jangka panjang.
“Nanti saya akan bertemu dengan seluruh pihak kawasan industri di situ, dan saya mau nanya pada seluruh manajemennya, 10 tahun ke depan itu berapa angkatan kerja yang dibutuhkan, jenisnya apa, usianya berapa, spesifikasinya apa,” paparnya.
Berdasarkan hasil pertemuan tersebut, Dedi akan merancang program pendidikan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja di Karawang.
Salah satu upaya yang akan dilakukan adalah memperbanyak sekolah menengah kejuruan (SMK) dan membangun unit-unit latihan tenaga kerja di berbagai wilayah untuk mempersiapkan angkatan kerja yang siap pakai.
“Saya mungkin akan memperbanyak SMK, atau saya akan menyiapkan sekolah-sekolah sebagai unit latihan tenaga kerja di seluruh wilayah itu,” tandasnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini