bukamata.id – Nasib pilu dialami oleh seorang siswi SD di Surabaya. Ia didiagnosa terjangkit HIV/AID. Pelajar berusia 11 tahun itu kini dirawat di rumahnya dan mengikuti sekolah rutin secara daring.
Sang ayah, inisial D menceritakan awal mula putrinya itu terinfeksi HIV/AID.
Saat itu, 10 Oktober 2023, sang putri diantarkan ke Gubeng oleh kakeknya. Ia baru saja pulang dari rumah ibunya.
Sang ibu atau mantan istri D sudah meninggal pada 2021. Ia juga mengidap HIV/AIDS/
“Saya tahu kalau mantan istri terkena HIV, setelah berkunjung ke rumahnya. Dibilangi oleh suaminya yang baru kalau sekeluarga, istri, dan dua anaknya ini sudah dinyatakan positif terkena HIV oleh dokter. Termasuk buah hati saya,” ujarnya dikutip, Selasa (22/10/2024).
Diduga, putrinya itu diduga mengidap HIV/AID tertular dari ibunya yang telah meninggal dunia.
D menuturkan, awalnya putrinya itu sering batuk dan badannya kurus. Ia pun mencoba membawa sang putri ke rumah sakit.
Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata sang buah hati didiagnosa mengidap HIV/AIDS.
“Semula dokternya menjelaskan bila batuk-batuk karena tubercolosis (TBC), yang dialami anaknya menjalar ke tubuhnya karena terinfeksi HIV. Tapi sebenarnya TBC-nya negatif,” katanya.
Kemudian, sang bocah dirujuk ke RSUD milik Pemprov Jatim dan mendapatkan perawatan selama 16 hari.
Tiga bulan menjalani perawatan untuk pengobatan TBC, kemudian sang bocah pun diperbolehkan pulang mengingat kondisinya semakin membaik.
“Selama di rumah dikasih obat. Sekarang kondisi anak saya tak mau jalan lagi dan hanya terbaring di kasur lantai,” kata dia.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini