Dian mengakui, hasil Pemilu 2024 banyak yang menjadi bahas evaluasi. Pasalnya, bertahun-tahun membangun komunikasi bersama masyarakat, namun hasilnya justru jauh dari apa yang diharapkan.
“5 tahun kami membangun berkonsolidasi bersama masyarakat, tetapi dipenghujung kita tahu bersama itu jauh dari ekspektasi dan ini perlu kita evaluasi,” ungkapnya.
“Sehingga kita bisa memberikan masukan kepada pimpinan kami di Jakarta, bagaimana posisi tawar kita hari ini dalam rangka menyambut kepemimpinan pemerintahan Republik Indonesia yang baru,” tambahnya.
Terkait Pilkada 2024, Dian mengatakan jika ada dua kader Hanura Jabar yang akan diusung di Kabupaten Purwakarta dan Kota Banjar.
“Kita ikut di 4 kabupaten/kota ada Kota Banjar, Kabupaten Purwakarta, Kota Sukabumi, dan Kota Cirebon. Kader di Purwakarta ada juga di Banjar. Targetnya harus menang dan kita sedang membangun komunikasi dengan beberapa partai, mudah-mudahan sebelum dibukanya pendaftaran kita sudah clear,” tuturnya.
Disinggung soal sosok yang akan diusung di Pilgub Jabar 2024, Dian mengatakan jika hal tersebut juga akan dibahas dalam rapat kali ini.
“2018 kita kan mengusung Pak Ridwan Kamil. Tentunya hari ini akan kita bahas karena yang kita lihat calon-calon yang muncul masih tidak terlalu membuka diri atau deklarasi secara vulgar, jadi kita lihat-lihat saja dulu,” imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum DPP Hanura, Imam Ansori Saleh mengatakan, Rapimda ini akan mengevaluasi seluruh hasil dari Pemilu 2024.
“Tentu pertama itu tidak bisa dilepaskan dari pilpres, jadi kebetulan Hanura mendukung calon yang tidak menang jadi itu juga berpengaruh sekali kepada Partai Hanura, secara nasional kita evaluasi seperti itu,” ucap Imam.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini