bukamata.id – Gubernur Jawa Barat terpilih periode 2025-2030, Dedi Mulyadi, menyampaikan pernyataan tegas tentang pengelolaan anggaran dan sumber daya alam di Jabar.
Dalam pidato yang penuh refleksi, Dedi mengungkapkan bahwa ada kesadaran kolektif yang perlu dibangun dalam mengelola kekayaan dan pendapatan daerah.
Mantan Bupati Purwakarta dua periode itu, mengkritisi sistem pengelolaan anggaran yang selama ini dilakukan di Pemprov Jabar.
Ia menilai, meskipun Jabar memiliki pendapatan yang besar, seperti dari sektor pajak dan bagi hasil kendaraan bermotor, provinsi ini sebenarnya tidak memiliki kekayaan atau wilayah yang sepenuhnya dikuasai.
“Ini wilayahnya terhampar, kabupaten/kota dari desa, kita ini gak punya wilayah. Tapi, kita mencapai anggaran 36 triliun, dan setelah itu kita habiskan sekehendak kita. Saya katakan kita ini penjajah, kenapa kita penjajah? Karena kita mengeruk kekayaan alam, kita ngeruk orang kerja di pabrik, dan ketika numpuk duitnya di kita, kita habiskan sekehendak kita,” ungkap KDM sapaan akrab Dedi Mulyadi, dikutip dari Instagram @dedimulyadi71, Jumat (24/1/2025).
KDM menyadari bahwa meskipun selama ini pendapatan yang besar sudah terkumpul, kenyataannya banyak rakyat yang masih hidup dalam kesulitan.
“Kenapa kita yang pegang triliun-triliun tapi rakyatnya sengsara? Ini adalah kesadaran kolektif kita yang harus dibangun,” tegasnya.
KDM mengingatkan bahwa sebagai pemimpin, tugas utama adalah mengelola sumber daya dengan bijak dan adil, serta memastikan bahwa kesejahteraan rakyat bisa tercapai, bukan hanya sekadar mengumpulkan anggaran yang besar tanpa memperhatikan distribusinya kepada masyarakat.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini