Abdullah juga mengundang mahasiswa untuk terlibat sebagai penyelenggara pemilu, seperti menjadi petugas di Panitia Pemungutan Suara (PPS), Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), maupun Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
Ssalah satu narasumber dalam acara ini, Nina Yuningsih, memberikan materi tentang pentingnya peran pemilih dalam menciptakan Pilkada yang berkualitas.
“Mahasiswa harus memiliki kesadaran politik yang tinggi dan memilih berdasarkan kompetensi serta integritas calon, bukan sekadar popularitas,” tegasnya.
Ia juga menekankan bahwa pemilih harus kritis dan berfungsi sebagai pengawas untuk memastikan proses Pilkada berjalan adil dan transparan.
“Setelah pemilihan, mahasiswa harus terus aktif mengawasi kinerja pemimpin terpilih dan menyuarakan aspirasi masyarakat,” tegasnya.
Narasumber kedua, Ade Zaenul Muttaqin, berbicara tentang pentingnya menjadi pemilih cerdas di Pilkada 2024. Ia mengingatkan mahasiswa untuk mempelajari rekam jejak dan program kerja calon, serta mengikuti debat publik untuk memahami visi dan misi mereka.
“Dengan informasi yang mudah diakses, kita harus bijak menyaring dan memverifikasi berita agar tidak terjebak dalam hoaks,” jelasnya.
Ade juga menekankan pentingnya diskusi publik dan penggunaan hak suara untuk membawa perubahan positif di Jabar. “Suara Anda menentukan masa depan lima tahun ke depan,” ujarnya.
Acara ini ditutup dengan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana para peserta antusias bertanya seputar proses pemilihan. KPU Jabar dan IAIT juga saling memberikan plakat sebagai bentuk apresiasi atas kolaborasi dalam kegiatan sosialisasi ini.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini