bukamata.id – Menjelang pergantian tahun, Sumedang diguncang tiga kali gempa. Pemukiman warga hingga rumah sakit pun mengalami kerusakan.
Penjabat (Pj) Bupati Sumedang, Herman Suryatman mencatat kekuatan gempa berada di kisaran 4,1 magnitudo, 3,4 magnitudo dan 4,8 magnitudo.
Dilaporkan, dua rumah sakit di Kabupaten Sumedang terdampak hingga pasien yang sedang menjalani perawatan dievakuasi sebagai langkah antisipasi gempa susulan.
Hasil pengecekan di lapangan sementara ini, gempa tersebut menyebabkan kerusakan di sejumlah ruangan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang dan Rumah Sakit Umum (RSU) Pakuwon.
Herman menuturkan di RSUD Sumedang ada tiga bangunan yang retak, semua pasien yang ada di bangunan tersebut langsung dievakuasi.
“Di Rumah Sakit Umum Kabupaten Sumedang ada 83 pasien di IGD ada tiga bangunan yang retak dan sedang dilakukan asses secara cermat ada Paviliun VIP dan Sakura kondisinya sangat mengkhawatirkan kami tidak ingin mengambil resiko dan kami memutuskan semua pasien yang ada di tiga bangunan utama tersebut kita evakuasi,” beber Herman.
Lanjut, Herman pun menyampaikan pihak nya telah memasang 5 tenda darurat dan pasien telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
“Kami sudah pasang 5 tenda dan sekarang pasien yang 248 ditambah 83 kami evakuasi ke tempat yang aman dan sekarang sudah berangsur hampir tuntas,” dia melanjutkan.
Dari ratusan pasien tersebut, ada dua pasien yang sedang dirawat dalam kondisi kritis. Petugas kesehatan diminta untuk memberikan perhatian khusus, termasuk kepada bayi-bayi.
“Sekarang aman dan terkendali namun demikian kami tetap waspada,” kata dia.
Sedangkan untuk RSU Pakuwon kondisi bangunan masih terbilang baik, meski ada keretakan di beberapa ruangan. Semua pasien sudah di tempat yang aman.
“Kami ingin memastikan bahwa bangunan di Pakuwon ini kondisinya baik. Nanti kalau sudah disimpulkan hasil sssment-nya kami baru melakukan langkah berikutnya untuk mengembalikan pasien ke ruangan masing-masing,” jelas diam
Selain itu, pihaknya mengaku sudah mengecek beberapa laporan mengenai kerusakan bangunan di kawasan pemukiman.
“Yang banyak ini ada di Babakan Hurip ada 53 rumah Jadi kurang lebih 53 KK ada 200 warga baik orang tua maupun anak-anak kami tadi sudah melakukan evakuasi ini sudah di assessment mana saja rumah yang riskan tentu kita akan tempatkan warga di tenda-tenda darurat,” jelas dia.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini