Menurutnya, angka elektabilitas pasangan Khofifah-Emil terpaut cukup jauh bahkan hampir tiga kali lipat dari pasangan Tri Risma-Zahrul.
“Kalau kita perhatikan selisih antara yang nomor 1 dan nomor 2 itu cukup jauh, lebih dari dua kali lipat bahkan hampir tiga kali lipatnya, begitu juga dengan yang selanjutnya itu juga cukup jauh selesihnya,” ungkapnya.
Meski begitu, Yuda menyebut jika suara pasangan Tri Risma-Zahrul masih berpotensi untuk bertambah untuk bisa menyaingi pasangan Khofifah-Emil.
“Potensi penantang yaitu Tri Risma-Zahrul juga ada potensi untuk tumbuh. Dan yang ketiga penantangnya yaitu Lulu-Lukman relatif aga rendah, saya kira cukup sulit untuk mengimbangi dua kekuatan ini,” katanya.
Sementara itu, berdasarkan peta sebaran elektabilitas calon gubernur-wakil gubenur Jatim ini, dibagi berdasarkan wilayah aglomerasi-kultural.
“Karena ada 38 kabupaten-kota karena itu kita mengelompokannya menjadi wilayah aglomerasi-kultural yang kita kenal di Jawa Timur itu kerap di kategorikan menjadi 5 kelompok, yaitu Arek, Mataraman, Tapal Kuda, Pantura dan Madura,” jelasnya.
Yuda mengatakan, perolehan suara pasangan Khofifah-Emil pada segmentasi daerah wilayah Arek ini sebesar 47,2 persen.
“Angka yang juga tidak terpaut terlalu jauh dengan perolehan pasangan Tri Risma-Zahrul 33,7 persen. Dan Luluk-Lukmanul 0,3 persen,” sebutnya.
Sedangkan untuk di Mataraman, Khofifah-Emil mendapatkan suara 63,4 persen, Tri Risma-Zahrul 26,4 persen dan Luluk-Lukman 2,9 persen.
Kemudian di Tapal Kuda, Khofifah-Emil 63,9 persen, Tri Risma-Zahrul 9,7 persen, Luluk-Lukman 1,8 persen. Lalu di Pantura, Khofifah-Emil 51,0 persen, Tri Risma-Zahrul 18,3 persen, dan Luluk-Lukman 3,3 persen.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini